Seorang Wanita di Jaksel Jadi Korban Hipnotis, Telepon Genggam Raib
Nahas menimpa seorang wanita berinisial ST (35) di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, yang menjadi korban hipnotis. Akibat kejadian tersebut, telepon genggam milik korban hipnotis raib dibawa pelaku yang belum diketahui identitasnya. Peristiwa ini terjadi pada Kamis siang, 8 Mei 2025, saat korban sedang berjalan kaki di sekitar area perbelanjaan. Kasus dugaan korban hipnotis ini telah dilaporkan ke Polsek Kebayoran Baru untuk penyelidikan lebih lanjut.
Menurut keterangan sementara dari pihak kepolisian Sektor Kebayoran Baru, korban hipnotis mengaku dihampiri oleh seorang pria tak dikenal yang tiba-tiba mengajaknya berbicara. Dalam percakapan singkat tersebut, korban merasa seperti berada di bawah pengaruh sugesti. Setelah pria tersebut pergi, korban baru menyadari bahwa telepon genggam yang sebelumnya berada di dalam tasnya telah hilang.
Kapolsek Kebayoran Baru, Kompol Agus Salim, membenarkan adanya laporan terkait korban hipnotis ini. “Kami telah menerima laporan dari korban dan saat ini sedang melakukan penyelidikan. Beberapa saksi di sekitar lokasi kejadian juga telah kami mintai keterangan,” ujar Kompol Agus pada Jumat pagi. Pihaknya juga akan memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar lokasi kejadian untuk mengidentifikasi ciri-ciri pelaku.
Kompol Agus mengimbau kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada terhadap orang asing yang baru dikenal, terutama jika orang tersebut berusaha mengajak berbicara dengan nada yang tidak biasa atau cenderung memaksa. Modus korban hipnotis dengan berpura-pura mengajak bicara atau menawarkan sesuatu sering kali digunakan pelaku untuk melancarkan aksinya. Masyarakat juga dianjurkan untuk tidak mudah percaya dan mengikuti permintaan orang yang baru dikenal.
Pihak kepolisian Polsek Kebayoran Baru akan terus berupaya mengungkap kasus hipnotis ini dan menangkap pelakunya. Masyarakat yang memiliki informasi terkait kejadian ini atau pernah mengalami modus serupa diimbau untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat. Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi tindak kejahatan di lingkungan sekitar. Upaya pencegahan seperti tidak menggunakan telepon genggam secara mencolok di tempat umum dan menghindari interaksi dengan orang asing yang mencurigakan perlu ditingkatkan.