21/05/2025

Miris! Driver Ojol di Bali Terungkap Jadi Pengedar, Raup Rp 10 Juta dari 1 Kg Sabu

Sebuah kasus memprihatinkan kembali mencoreng citra pariwisata Bali. Seorang pengemudi ojek online (ojol) di Pulau Dewata terungkap memiliki pekerjaan sampingan yang sangat berbahaya dan melanggar hukum: pengedar narkoba jenis sabu. Ironisnya, pelaku berhasil meraup keuntungan hingga Rp 10 juta dari hasil mengedarkan 1 kilogram sabu.

Pengungkapan kasus ini bermula dari penyelidikan pihak kepolisian yang mencurigai aktivitas pelaku. Modus pelaku yang menyamar sebagai driver ojol diduga kuat digunakan untuk mengelabui petugas dan mempermudah pergerakannya dalam mengedarkan barang haram tersebut. Bali yang dikenal sebagai destinasi wisata internasional menjadi pasar potensial bagi peredaran narkoba.

Penangkapan pelaku dilakukan di sebuah lokasi di Bali setelah polisi melakukan pengintaian. Dari tangan pelaku, petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa 1 kilogram sabu yang diperkirakan bernilai fantastis. Selain itu, uang tunai sebesar Rp 10 juta yang diduga merupakan hasil penjualan sabu juga turut disita.

Kasus ini menjadi tamparan keras bagi upaya pemberantasan narkoba di Bali. Pemanfaatan profesi driver ojol sebagai kedok menunjukkan betapa liciknya para pengedar narkoba dalam menjalankan aksinya. Hal ini juga menimbulkan pertanyaan mengenai pengawasan dan rekrutmen driver ojol serta perlunya langkah-langkah antisipasi yang lebih ketat.

Dampak Negatif Narkoba:

Narkoba, termasuk sabu, memiliki dampak yang sangat merusak bagi individu, keluarga, dan masyarakat. Beberapa dampak negatifnya antara lain:

  • Kerusakan kesehatan fisik dan mental: Sabu dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, gangguan jantung, gangguan tidur, halusinasi, dan perilaku agresif.
  • Ketergantungan: Sabu adalah zat adiktif yang sangat kuat dan dapat menyebabkan ketergantungan dalam waktu singkat.
  • Kriminalitas: Pengguna narkoba seringkali melakukan tindakan kriminal untuk mendapatkan uang demi membeli narkoba.
  • Kerusakan sosial: Penggunaan narkoba dapat merusak hubungan keluarga, pertemanan, dan produktivitas kerja.

Kasus driver ojol yang menjadi pengedar sabu ini harus menjadi perhatian serius bagi semua pihak. Perlu adanya sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah daerah, perusahaan transportasi online, dan masyarakat untuk mencegah penyalahgunaan profesi ojol sebagai sarana peredaran narkoba Penangkapan driver ojol pengedar sabu ini adalah langkah maju dalam memberantas peredaran narkoba di Bali